Sunday, February 14, 2021

Perencanaan Tapak SILIN

Your Ads Here

Perencanaan Tapak SILIN
- Abee R -
Your Ads Here

Kegiatan perencanaan tapak SILIN bertujuan untuk mendukung kegiatan penanaman pada hutan alam sekunder dengan memilih areal yang mempunyai sifat fisik dan kimia tanah serta keterbukaan yang baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman meranti. Pemilihan tapak ini juga bertujuan untuk menyediakan nutrisi dan cahaya untuk menunjang pertumbuhan tanaman meranti karena dua hal tersebut merupakan kunci sukses dalam membangun hutan tanaman meranti.

Kegiatan perencanaan penanaman pada areal hutan sekunder dengan Teknik SILIN dilaksanakan sesuai dengan kondisi tapak di areal kerja dan ditetapkan dalam RKUPHHK. Kondisi tapak sebagaimana dimaksud adalah:

  1. areal hutan produksi bekas tebangan dengan potensi rendah;
  2. kemiringan areal penanaman maksimum 25 %
  3. aksesibilitas baik;
  4. drainase baik dan menghindari areal yang memiliki kepadatan tanah yang tinggi yang disebabkan oleh penggunaan alat berat dalam kegiatan pemanenan.


Tahap awal dalam kegiatan penanaman ini dilakukan dengan melakukan Perencanaan Tapak SILIN untuk memilih lokasi untuk pola tanam jalur dan atau rumpang. Target areal SILIN dalam RKU maksimum 20% areal efektif produksi. Tata cara  pemilihan tapak SILIN dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:

A. Melakukan penapisan areal berdasarkan kelerengan (<25%), aksesibilitas mudah, dan  drainase baik

Kegiatan penapisan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan peta pohon yang dihasilkan oleh tim  perencanaan dalam kegiatan inventarisasi tegakan sebelum penebangan (ITSP) yang mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pemanenan hutan pada suatu petak yang akan dilakukan kegiatan  penanaman SILIN. 

Langkah-langkah Pendataan  Lapangan   Membuat  Peta Topografi dan Sebaran  Pohon :

a. Membuat Baseline Petak dan Jalur ITSP

  1. Mengambil data koordinat ( X, Y, Z ) menmggunakan GPS
  2. Mengukur sejauh 20 meter atau tergantung kodisi lapangan, apabila adanya   sunga, parit, punggung maka di ukur dengan titik tersebut.
  3. Mengambil data kelerengannya menggunakan clinometer tuliskan pada buku   catatan lapangan.
  4. Memperhatikan kondisi lapangan sekitar jalur pengukuran, menggagambarkan  kondisinya pada buku catatan lapangan
  5. Melakukan pendataan seperti di atas mengikuti batas petak sampai kembali   ke titik semula untuk pembuatan baseline petak.
  6. Untuk pendataan jalur ITSP Lakukan seperti pembuatan baseline sepanjang jalur dan semua jalur dengan tahapan sebagai berikut:

Gambar 1
  • Mengambil koordinat UTM  (X, Y, dan Z) pada setiap Patok batas petak. 
  • Mengambil data topografi (kelerengan, azimuth, jarak datar dan keterangan lainnya)
  • Menandai titik ikat jalur cruising per 20 meter.
  • Ikatkan jalur pada data baseline dan mengambil data lapangan jalur.

b. Pendataan Sebaran  Pohon

  1. Melakukan pendataan pohon dari jalur pertama
  2. Menggambarkan posisi pohon pada buku catatan lapangan
  3. Memberikan nomor pohon sesuai dengan no barcode yang telah di order
  4. Menggambarkan kondisi lapangan apabila ditemukan sungai, anak sungai, batu, rawa dan bentuk alam lainnya yang spesifik.
  5. Lebih detail lihat buku catatan lapangan sebagai berikut :


6. Melakukan pendataan dan penggambaran sebaran pohon dan kondisi lapangan pada setiap jalur sampai semua jalur dalam satu petak selesai didata.

7. Selanjutnya data tofografi dan sebaran pohon diinput ke excel untuk pembuatan peta digitalnya.


B.    Pembuatan Peta Topografi  dan Sebaran Pohon

1. Menginput data lapangan (baseline dan jalur) pada form hitung excel.

2. Memasukkan data koordinat UTM (X, Y dan Z) awal dan akhir jalur.

3. Mengambil data X, Y dan Z pada form hitung program excel. contoh form excel :



4. Menyimpan data X, Y, dan Z pada format excel, dbf4 atau txt.

5. Mengktifkan ArcView atau ArcGIS atau software pemetaan lainnya

6. Memasukkan extension yang akan digunakan.

7. Memasukkan data X, Y dan Z tabel pada ArcGIS.

8. Membuat  poligon baseline.

9. Masukkan data jalur pada ArcView atau Arc GIS

10. Menggabungkan data jalur dan baseline untuk pembuatan kontur.

11. Mendigitasi jaringan sungai.

12. Melakukan edit kontur (jika diperlukan).

13. Mendigitasi letak pohon dengan poin, dan pemberian logo/simbol pohon. (FRM/PRO/PC/004/02) 

14. Penomoran pohon dan memasukkan data penunjang/legenda lainnya.

15. Membuat layout peta



C.  Ground Survey
Melakukan ground survey areal bekas tebangan untuk melihat keterbukaan lahan akibat pemanenan  sebagai calon untuk kegiatan penanaman SILIN dengan mengacu pada peta pohon setelah penebangan.


D.  Menghitung luas optimum areal penanaman SILIN  



  • Melakukan penandaan batas-batas areal yang memenuhi syarat untuk lokasi penanaman.
  • Menggambarkan hasil survey dan penandaan areal yang akan ditunjuk sebagai lokasi penanaman.
  • Menghitung luas areal hasil survey yang selanjutnya sebagai dasar perencanaan kebutuhan tenaga, waktu pelaksanaan dan kebutuhan bibit. 


Blog ini adalah tempat untuk penyedia berbagai macam tutorial, tips, dan info menarik lainnya. Admin berharap pengunjung dapat lebih mudah mencari apa yang di inginkan dan mendapatkan informasi yang menarik di blog ini.